Jumat, 01 April 2016

Resensi "Etika Jurnalisme Prinsip Prinsip Dasar" Zulkarimein Nasution



Nama   : Alma Eka Ganda Wiguna
NIM    : 13321109

Identitas Buku
Judul Buku      : Etika Jurnalisme: Prinsip Prinsip Dasar    
Penulis             : Zulkarimein Nasution
Penerbit           : Rajawali Pers
Cetakan           : Juli, 2015
Jumlah Hal.     : 181
Jumlah Bab     : 8
ISBN               : 978-979-769-870-6

Isi Buku
Dalam buku ini memperkenalkan konsep-konsep dan pengertian dasar tentang etika. Dalam menjalankan aktivitasnya para jurnalistik seperti pada bidang kehidupan lain, profesi jurnalsime memiliki ketentuan etik dan harus tunduk dan terikat pada ketentuan etik tersebut. Hal itu dimaksudkan sebagai panduan sikap dan perilaku mereka agar sejalan dan tidak berbenturan dengn nilai0nilai yang menjadi rujukan dalam kehidupan bersama masyarakat secara keseluruhan. Jurnalisme memerlukan etika sebagai panduan dalam melakukan tugasnya mencari dan menyampaikan kebenaran tugas tersebut dipercaya oleh masyarakat karena percaya bahwa jurnalis akan menjalankan tugas mereka sebaik-baiknya. Pada dasarnya etika memberi arah pada para jurnalis untuk melakukan pekerjaan secara amanah.

Untuk mencapai status sebagai sebuah profesi ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Status keprofesionalan jurnalisme hingga kini masih menghadapi berbagai problem. Belum semua kriteria profesi dipenuhi oleh jurnalisme. Namun hal itu tidaklah mengurangi kewajiban seorang jurnalis untuk berusaha berprilaku profesional. Untuk dapat memenuhi misi jurnalisme yang baik, mencari dan menyampaikan kebenaran, profesi ini dibekali dengan sejumlah prinsip etika yang berfungsi sebaga lembaran informasi yang dikumpulkan dan disaring kemudian disajikan kepada khalayak.

Pada bab pertama diterangkan mengenai pendahuluan tentang etika jurnalisme sebagai profesi, seberapa pentingnya sebuah profesi harus memiliki etika sesuai profesinya, persis seperti kapal yang berlayar dimana dibutuhkan kompas dan kemudi untuk mengarahkan kapal tersebut untuk berlayar. Dalam menjalankan aktivitasnya para jurnalis membutuhkan pedoman serta navigasi supaya tak tersesat melaksanakan misinya. Prinsip-prinsip yang utama itu adalah akurasi, indpendensi, objektivitas, balance, dan akuntabilitas kepada khalayak.

Bab kedua menjelaskan tentang pengertian makna dan etika, etika bukanlah sesuatu yang abstrak atau berada di awang-awang. Ia ada ditengah-tengah hidup keseharian kita. Sama konteksnya dengan kita makan, minum, dan bekerja. Dalam pengertian yang sederhana etika merupakan filosofi berprilaku yang berterima di tengah orang lain. Etik mempertanyakan apa yang harus kita perbuat pada situasi tertentu, sebagai sebuah bentuk pertanyaan terus-menerus tentang masalah-masalah praktis, sebab sebenarnya etis adalah tentang aturan-aturan dan pedoman berprilaku sebagai seorang mansuai yang hidpu ditengah manusia lainnya.

Bab ketiga menjelaskan hubungan etis jurnalisme dan publik, etika muncul karena adanya hubungan antar berbagai pihak. Hubungan-hubungan tersebut terus menerus muncul saat melakukan tugas para jurnalis mencari dan menyampaikan kebenaran. Hubungan jurnalisme dengan publik secara etis dapat dilihat dalam tiga perspektif, yaitu hubungan penyedia dengan klien, hubungan pemberi keoercayaan dengan yang diberi, dan hubungan sesama elemen masyarakat. Sebagai konsekuensi dari hidup kebersamaan dengan orang lain makasetiap anggota masyarakat harus menyesuaikan perilakunya dengan apa yang diinginkan masyarakat.

Bab keempat menjelaskan tentang profesi dan etika, keberadaan profesi dulu hanya dikenal beberapa buah profesi saja, seiring berkembangnya dan majunya jaman, jumlah profesi juga bertambah banyak dan kompleks. Menurut catatan munculnya profesi berawal pada jaman pertengahan saat hanya ada tiga bidang yaitu ketuhanan, kedokteran, dan hukum. Dan selanutnya muncul profesi-profesi baru yang diakui.

Bab kelima menjelaskan tentang keprofesionalan dan etika jurnalisme, jurnalisme telah menjadi sebuah bidang studi di perguruan tinggi Amerika Serikat, University of Missouri. Kode etik jurnalistik telah dimiliki disemua tingkatan, mulai dari lingkup lokal hingga internasional dan telah dirumuskan fungsi-fungsi dan tugas-tugas jurnalis. Namun penerapan dan sistem penegakan etika jurnalis masih beragam mengikuti pengarus dan latar belakang sejarah masing-masing negara, di Indonesia, keprofesian jurnalisme masih mengahadp permasalahan diantaranya untuk sebagian wartawan masih belum dapat dikatakan sebagai jurnalis pekerjaan penuh atau full time job, karena masih banyak jurnalis yang merangkap dengan pekerjaan lain.

Bab keenam menjelaskan tentang prinsip-prinsip utama etika jurnalisme dimana jurnalis bertugas untuk pencari dan penyampai kebenaran, kebenaran adalah bagaimana sesuatu hal secara aktual dalam realitasnya, kebenaran adalah keadaan yang benar, akurat, dan jujur, bila sesuatu mengikuti kodratnya maka bisa dikatakan benar. Para khalayak tentunya ingin atau berekpetasi jurnalis yang menyampaikan kebenaran tentang apa yang telah terjadi, karena khalayak tidak bisa untuk secara pribadi memastikan sendiri apa yang terjadi, maka itu perlunya jurnalis sebagai pencari dan penyampai kebenarnan.

Bab ketujuh menjelaskan tentang pelanggaran-pelanggaran etika profesi jurnalisme baik dalan negeri maupun luar negeri. Dalam perjalanan profesi jurnalistik tidak selamanya para jurnalis dan media taat terhadap kode etik. Umumnya pelanggaran terjadi karena jurnalis dan media tidak berhati-hati ataupun tergoda untuk mendapatkan berita yang mengungguli media lain dalam kecepatan memberitakan se=uatu kejadian atau peristiwa. Untuk itulah berbagai macam cara ditempuh guna menyampaikan dan menyiarkan berita yang dimaksud dan etika pun diabaikan begitu saja. Dalam bab ini menjelaskan contoh-contoh kasus media atau jurnalis yang tidak mengindahkan kode etik, salah satu contohnya adalah pemuatan karikatur oleh The Jakarta Post, dimana pada 3 Juli 2014 memberitakan tentang sebuah karikatur tentang kelompok ISIS. Sejumlah kalangan memprotes muatan tersebut dan melakukan pengaduan. Kemudian dewan pers menerima aduan tersebut dan akhirna pihak The Jakarta Post menyampaikan permintaan maaf untuk menunjukan penyesalan dan berkomitmen untuk tidak melakukan kesalahan serupa.

Dan bab terakhir menjelaskan tentang etika jurnalisme dan tantangan masa kini, kecepatan media baru dalam menyampaikan informasi telah menggoda banyak penggunanya untuk mengabaikan metode pembatasan akurasi dan verifikasi yang merupakan esensi nilai jurnalistik. Disamping itu beberapa faktor lain ikut menjadi penyebab, misalnya masalah perekonomian global yang menyebabkan beberapa perusahaan media di Eropa dan Amerika yang membuat perubahan besar dalam jurnalisme.

Tujuan Penulisan Buku
Dalam buku “Etika Jurnalisme: Prinsip Prinsip Dasar” membuka mata kita tentang etika profesi jurnalistik dan permasalahan-permasalahan yang timbul, cukup banyak para jurnalis dan media yang tidak mengindahkan etika karena tuntutan kecepatan dan menyampingkan ketepatan. Penggunaaan etika dalam setiap profesi sangat penting sebagai batasan-batasan perilaku.

Kelemahan Buku
Dalam buku “Etika Jurnalisme: Prinsip Prinsip Dasar” sangat minim kesalahan yang ada didalamnya, kekurangan yang ada hanyalah terdapat kata-kata yang sulit dimengerti.

Kelebihan
Dalam buku ini etika jurnalistik disampaikan dengan sangat jelas sehingga cocok untuk bahan pembelajaran mahasiswan Ilmu Komunikasi, kemudian adanya rangkuman-rangkuman di akhir babnya, selain itu terdapat butir-butir diskusi, contoh kasus yang up to date dan cover yang simple tetapi menarik.

Kesimpulan
Buku ini sangat rekomendasi sebagai salah satu referensi bahan mata kuliah karena dalam buku ini menjelaskan dengan sangat jelas etika profesi jurnalistik selain itu adanya contoh kasus yang terbaru dan cukup terkenal saat masalah tersebut timbul membuka mata dan pikiran kita bahwa nyatanya jurnalisme sekarang tidak tunduk pada kode etiknya, sehingga pentingnya belajar etika keprofesionalan diharapkan supaya kita mampu menjaga kaidah-kaidah dan nilai-nilai etika yang telah disepakati sesuai profesi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar