Gilang Wahyu Ramadhan
14321143
RESENSI BUKU KREATIF SAMPAI MATI
Penulis : Wahyu
Aditya
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan/Tahun Terbit : III, Mei 2013
Jumlah Halaman : 302 halaman
ISBN : 978-602-8811-99-6
Apakah kita bosan dengan hal yang umum? Apakah sekarang pola
pikir kita sama dengan orang pada umumnya? Apakah kita hanya bisa melakukan
hal-hal yang lazim? Apakah kita sulit berpikir untuk menemukan ide-ide unik dan
beda dari yang lain? Padahal taukah anda, tahun 2015 di Indonesia akan dibuka pasar
bebas. Artinya persaingan kerja, usaha dan lainnya akan semakin berat serta
sengit. Padahal penduduk Indonesia sendiri sekarang mencapai ± 240 juta jiwa,
belum lagi ditambah dengan penduduk luar negeri. Jadi bisa dibayangkan, 1 orang
bisa bersaing dengan hal yang sama minimal 1 juta orang.
Kemudian yang menjadi pertanyaan kita semua. Cara apa yang
bisa kita lakukan untuk bertahan bahkan jadi pemimpin dan pemenang dipersaingan
tersebut. Salah satu cara yang telah terbukti riil adalah dengan mengubah pola
pikir kita menjadi kreatif. Apa itu kreatif? Kreatif itu salah satu sifat
Tuhan. Kreatif itu membalikkan cara pandang. Kreatif itu hak semua insan.
Kreatif itu bisa dilatih dan tidak bisa dibeli. Kreatif itu cara bertahan
hidup. Kreatif itu penting. Kreatif itu adalah sesuatu yang baru. Kreatif itu
adalah salah satu bentuk pertahanan yang dibutuhkan negara ini. Beberapa
tulisan kreatif berwarna putih dengan landasan merah dalam buku Sila ke-6 :
Kreatif Sampai Mati karya Wahyu Aditya menyadarkan para pembaca akan apa itu
kreatif.
Wahyu Aditya, salah seorang aktivis animasi dan desain.
Sekaligus pendiri HelloMotion Academy, HelloFest dan Distro KDRI. Juga sebagai
pemerhati dan pembicara industri kreatif. Dengan pengalamannya Aditya selama 12
tahun bekerja di dunia kratif. Melihat berbagai macam permasalahan yang terjadi
di Indonesia, dengan semakin rumitnya persoalan yang ada. Ditambah dengan
semakin cepatnya arus informasi menyebabkan tantangan yang ada semakin susah
untuk diprediksi. Sehingga Aditya memberikan jalan dengan tiga kata sakti yaitu
“Kreatif Sampai Mati.”
Di buku dengan tebal 302 halaman berisi 17 butir (bab) yang
di dalamnya terdapat berbagai macam desain dan animasi menggambarkan tentang
kreatifitas. Dimana di masing-masing butir, bisa dibaca secara random. Karena
masing-masing butir berdiri sendiri secara independen. Namun jika disatukan dan
diaplikasikan maka menjadi sebuah kekuatan, untuk bertahan hidup serta menjadi
seorang pemenang (Halaman xvi-xvii). Di setiap halaman penulis memberikan gambar
yang berbeda-beda, sehingga yang terjadi jika lembaranan halaman itu digerakkan
secara perlahan. Maka akan terbentuk sebuah pola yang lucu dan menarik. Selain
itu di setiap butir, penulis memberikan warna, tulisan serta desain berbeda
mengenai apa itu kreatif. Seperti pada butir 12 halaman 195 terdapat tulisan
“Aku melihat malaikat dengan marmer dan aku ukir sampai aku membebaskannya
(Michelangelo).” Pada halaman itu diberikan juga warna biru dengan gambar
diatasnya sepasang sayap. Gambar, tulisan serta desain berbeda tersedia
dimasing-masing butir.
Dunia kreatif dipaparkan sederhana dan gamblang oleh Mas
Aditya ini. Pada butir I berjudul Cari Duniamu halaman 1-25. Dijelaskan
mengenai fenomena lazim sistem pendidikan Indonesia. Dimana waktu untuk MP (Mata
Pelajaran) pasti seperti Matematika dan IPA. Dialokasikan waktu yang lebih
banyak dari pada MP kesenian, yang hanya ± 2 jam/minggu. Padahal MP kesenian
ini, memiliki banyak manfaat antara lain, mengasah murid untuk berani
mengekspresikan imajinasi, melatih berpikir kreatif dan terampil. Serta
memberikan mereka ruang seluas-luasnya untuk mengemukakan pendapat. Selanjutnya
dengan fenomena yang ada sekarang, penulis memberikan jalan untuk segera
menemukan dunia yang sesuai dengan minat, kesenangan dan cinta kita. Jika
sekarang kita berada di dunia yang tidak sesuai dengan kesenangan hati, minat
(passion) dan cinta. Maka segera cari dan segeralah menuju ke dunia yang kita
mau. Jangan takut ! Karena rasa takut, merupakan musuh besar kreativitas.
Di butir II Aditya memberikan bocoran cara berpikirnya para
Miliuner. Yaitu dengan berpikir dari berbagai arah. Ditunjukkan dengan tanda
(gambar) besar seperti tambah (+). Gambar ini merupakan konsep pola pikir
kreatif. Yaitu dengan cara berpikir ke segala arah, berpikir terbalik atau
berpikir berlawanan arah (Halaman 28). Seperti penulis novel bestseller
Twilight yaitu Stephenie Meyer. Stephenie mencoba memberi persepsi terbalik
terhadap sosok vampir. Biasanya vampir itu berwujud menakutkan, tokoh
antagonis, peminum darah manusia dan hanya berani keluar. Di novel ini, sosok
vampir berubah menjadi sosok ganteng, tokoh yang baik hati, seorang vegetarian
dan tidak takut terhadap matahari. Selain itu dicontohkan juga berbagai
orang-orang kreatif yang sukses baik di dunia musik, bisnis properti dan
makanan. Sungguh sangat kreatif.
Tidak berhenti disitu saja, di butir III, dijelaskan tentang
rekam dan remix. Proses rekam dan remix ini, ternyata juga sudah membumi di
kalangan para desainer, tokoh kartun sampai musik. Kalau di dunia bisnis,
dikenal dengan namanya ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Proses dimana merekam,
meniru dan memberikan sentuhan kreatif. Menurut Steve Jobs dalam konsep
connecting the dots, menjelaskan bahwa kita tidak bisa merencanakan masa depan
kita dengan titik demi titik yang terencana dengan pasti. Apa yang membuat kita
menjadi seperti sekarang adalah karena titik-titik yang sudah kita lalui
(Halaman 49). Sehingga sejak kecil teruslah berlatih untuk merekam dan meremix
apa yang kita lihat dan tuangkan dalam sebuah media dengan senang. Maka
nantinya kita akan menjadi apa yang sudah kita senangi dan cintai sejak kecil
(Halaman 50).
Selanjutnya, lakukan hal-hal yang spontan (Halaman 61).
Seperti dalam buku “The Power Of Kepepet,” disitu dijelaskan bahwa dalam
keadaan kepepet, maka akan muncul adrenalin yang membuat kita dulunya berpikir
tidak bisa dan tidak mungkin menjadi bisa. Seperti yang dilakukan oleh Aditya
membuat kampaye tentang “Koin Peduli Prita” untuk mengumpulkan uang koin
sebanyak 204 juta. Ternyata kampaye inipun sukses dan bisa menyelamatkan prita
dari gugatan sebuah Rumah Sakit Internasional di Tangerang. Setelah melakukan
hal-hal yang spontan, biasakan dengan pertanyaan mendasar “Bagaimana Kalau?”
(Halaman 74). Pertanyaan ini akan membuat hal yang sudah lazim dan kuno,
dipermak menjadi hal baru, kreatif dengan esensi yang tetap sama.
Pada butir ke 7 Aditya, juga memberikan tips kepada semua
manusia untuk bersedia merangkul keterbatasan (Halaman 112). Kita tahu sendiri
bahwa banyak individu yang sempurna tapi tidak mengerti akan kelebihannya.
Begitu juga mereka yang memiliki keterbatasan tidak mengetahui akan kelebihan
yang dimilikinya. Padahal sudah jelas dikatakan, bahwa Sang Pencipta
menciptakan sesuatu dengan sempurna. Seperti halnya seorang seniman Phil Hansen
yang dia tidak bisa membuat garis lurus. Setiap dia mencoba membuat garis
lurus, akan timbul rasa sakit ditangannya. Sehingga Phil merangkul
keterbatasannya itu dengan tidak menyianyiakan hidupnya. Sekarang Phil dengan
keterbatasannya yang dimiliki berhasil membuat berbagai karya seni yang sangat
membuat tercengang dunia, misalnya membuat lukisan dari kulit pisang dengan
metode ala tukang tato (Halaman113-116). Selain itu seorang yang kreatif harus
selalu berpikir out of the box. Berpikir diluar kotak, berpikir diluar hal
lazim (konvensional) dan berpikir diluar kebiasaan (Halaman 215). Hal ini akan
menjadikan orang kreatif untuk menjadi seorang pemenang dan pembeda. Karena ia
menempatkan dirinya berbeda daripada lainnya. Aditya juga mengatakan, bahwa
orang kreatif itu juga harus fleksibel. Selalu mengikuti perkembangan zaman yang
dinamis (Halaman 259).
Buku ini, merupakan buku yang sangat aplikatif, praktis,
menarik, lucu, tidak membosankan dan sangat kreatif. Gaya penulisan dengan
konsep scratch book. Menjadikan buku dibaca berkali-kali tidak akan membuat
pembaca bosan. Malah semakin memahamkan tentang cara dan pentingnya berpikir
kreatif. Sungguh buku yang sangat edukatif. Salah satu buku yang wajib dibaca
oleh para rakyat Indonesia. Karena kreatif itu adalah salah satu bentuk
pertahanan yang dibutuhkan Negara Indonesia, ucap Mas Wahyu Aditya Menteri
Desain Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar