Senin, 14 Maret 2016

Rindu

oleh: Rufalzyh

Pagi ini terlihat berbeda dari pagi sebelumnya. Langit yang masih nampak memerah dan matahari yang masih sedikit malu memancarkan kehangatannya. Beranjak sedikit dari kasur yang tipis sembari menahan mata tetap terjaga. Bersyukur sejenak tuhan masih memberi nafas untuk mengucap syukur atas kemudahan di rantau orang. Entah ada rasa yang tiba-tiba datang. Itu rasa rindu. 

Rinduku kali ini berujung pada suara tegas yang membangunkanku disetiap subuh. Suara yang mengajakku mengingat kewajibanku sebagai seorang muslim. Rindu pada aroma masakan dari dapur kecil yang sedari pagi dibuat oleh ibuku. 

Memang inilah resiko ketika kita berada jauh dari rumah. Jauh dari orang tersayang yang senantiasa berucap doa untuk kita di setiap langkah anaknya. Dari rantauan ini aku belajar bagaimama menghargai sesama, saling menjaga dan bertanggung jawab. 

Biarlah rindumu dan rinduku tertahan sebentar, biarlah aku merangakai semua mimpiku untuk membuatmu tahu aku anakmu yang bertanggung jawab atas jerih payahmu. Di Jogjakarta aku berjuang dan di Bali sana kau terus berdoa. tunggu aku pulang dan memberi kabar, aku berhasil di rantau orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar