Sabtu, 26 Maret 2016

review puisi Keringat - Joko Pinurbo

KERINGAT 

karya  : Joko Pinurbo
Tahun : 2012

REVIEW : RUFALZYH - 13321107

Tiap hari ayah memasukkan
butiran keringat ke dalam botol
dan menyimpannya dalam kulkas.

Bila saya dilanda demam yang ganas,
ayah menuang keringat dinginya
ke dalam gelas, saya minum hingga tandas.

Cenguk. Cenguk. Cenguk. Asunya amblas.


Review :
 Puisi "Keringat" karya Joko Pinurbo di tahun 2012 ini menceritakan atau menggambarkan  sosok seorang ayah yang bekerja dengan giat dan tanpa mengenal lelah dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain itu sosok lain seorang ayah pada puisi ini menggambarkan adanya kesabaran dan ketenangan khas seorang lelaki dewasa.
Ayah yang digambarkan dalam puisi ini juga mampu menjaga dan merawat memberi ketenangan serta kehangatan untuk anaknya yang dalam kesusahan. Ia mengeluarkan semua yang ia tidak perlihatkan disaat yang tepat yaitu disaat sosoknya dibutuhkan ketika sang buah hati dalam kesusahan.

Sang anak yang sangat beruntung merasakan kenyamanan dari sang ayah merasa sangat betah dan sangat membutuhkan kesabaran dan ketenangan seorang ayah. Bagaikan candu yang terus saja menagih lagi dan lagi dan tanpa sadar tiada hal yang kekal dan dapat bertahan semau kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar