Jumat, 25 Maret 2016

Review puisi “ celana ibu “ karya Joko Punirbo (2004)



GIFARI ASFAHANI
14321162
Review puisi “ celana ibu “ karya Joko Punirbo (2004)

Celana Ibu
Maria sangat sedih menyaksikan anaknya
mati di kayu salib tanpa celana
dan hanya berbalutkan sobekan jubah
yang berlumuran darah.

Ketika tiga hari kemudian Yesus bangkit
dari mati, pagi-pagi sekali Maria datang
ke kubur anaknya itu, membawakan celana
yang dijahitnya sendiri dan meminta
Yesus untuk mencobanya.

“Paskah?” tanya Maria.
“Pas sekali, Bu,” jawab Yesus gembira.

Mengenakan celana buatan ibunya,
Yesus naik ke surga.

(2004)

Review:
Puisi Joko Pinurbo yang berjudul “Celana Ibu” menggambarkan kebangkitan Yesus sebelum kembali ke surge. Ibu dalam konteks ini adalah Ibu yang melahirkan Yesus yang bernama Maria.
Pada bait pertama dituliskan “Maria sangat sedih menyaksikan anaknya mati di kayu tanpa celana” menggambarkan keadaan Yesus saat itu yang mati karena disalib dan tidak memakai pakaian. Melihat hal tersebut, Maria sangat kasihan dan sedih atas kematian anaknya. “dan hanya berbalutkan sobekan jubah yang berlumuran darah”, jubbah di sini mungkin dimaksudkan penulis adalah sehelai kain yang menutupi daerah vitalnya dan kondisinya yang sudah berlumuran darah karena Yesus dibunuh dengan cara ditombak sehingga mengeluarkan banyak darah.
Pada bait kedua, disebutkan “ketika tiga hari kemudian Yesus bangit dari mati”, memberikan keterangan bahwa Yesus kembali dibangkitkan setelah kematiannya selama tiga hari. “pagi-pagi sekali Maria dating ke kubur anaknya itu”, menunjukkan bahwa seorang ibu yang sedih hatinya dating untuk menemui anaknya di kuburan. “membawakan celana
yang dijahitnya sendiri” pada penggalan kalimat ini menunjukkan betapa cintanya seorang ibu pada anaknya dengan membuatkan celana untuk anaknya dengan dijahit hasil buah tangannya sendiri, “dan meminta Yesus untuk mencobanya” karena pada baris sebelumnya Maria sangat sedih melihat Yesus hanya dibalut oleh helaian kain yang berlumuran darah, Maria ingin Yesus mencoba dan memakainya. Celana dalam konteks ini, bisa saja dimaksudkan penulis dengan celana yang bermakna sesungguhnya atau doa dari seorang ibu demi keselamatan anaknya.
Paskah di bait ketiga menunjukkan kata yang berarti hari kebangkitan Yesus yang disebutkan di Injil dengan kata “paska”. Namun, melihat kata ini dapat diartikan berbeda dengan sudut pandang yang berbeda pula. Setelah kata paskah, terdapat keterangan “Tanya Maria”, ini juga dapat diartikan dengan “pas atau tidak” ukuran celana tersebut di badan Yesus. Lalu Yesus menjawab “Pas sekali, Bu,” dengan gembira. Menggambarkan betapa bersukacitanya Yesus saat menerima pemberian ibunya. Bahkan seolah-olah, Yesus menunda kenaikannya ke surga demi menunggu kehadiran Maria ibunya.

Salah satu hal yang menghalangi Yesus untuk naik ke surga, menurut puisi di atas di bait terakhir  adalah bertemu ibunya. “Mengenakan celana buatan ibunya, Yesus naik ke surga.” Setelah bertemu Maria, maka Yesus naik ke surga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar