Jumat, 25 Maret 2016

Review Puisi "Angkringan" Karya Joko Pinurbo (2007)


Nama    : Indra Ramanda
NIM     : 14321024
 

Angkringan

Lapar mengajak saya ke warung angkringan

di pinggir jalan. Tuan pedagang angkringan

sedang ketiduran. Ia batuk-batuk, mengerang,

kemudian ia betulkan batuknya yang sumbang.


Saya makan dua bungkus nasi kucing.

Saya bikin kopi sendiri, ambil rokok sendiri.

Saya bayar, saya hitung sendiri. “Kembaliannya

untuk Tuan saja,” kata saya dalam hati.

Lalu saya pamit pulang. “Selamat tidur, pejuang.”


Tuan pedagang angkringan terbangun.

“Tunggu, jangan tinggalkan saya sendirian!”

Setelah semuanya ia bereskan, ia paksa saya

segera naik ke atas gerobak angkringan.

”Berbaringlah, Tuan. Saya antar Tuan pulang.”


Amboi, saya telentang kenyang di atas

gerobak angkringan yang berjalan pelan

menyusuri labirin malam. Saya terbuai, terpejam.

Seperti naik perahu di laut terang, meluncur ringan

menuju rumah impian nun di seberang.

Samar-samar saya lihat bayangan seorang ibu

sedang meninabobokan anaknya dalam ayunan:

Tidurlah, tidur, tidurlah anakku tersayang….


(2007)

Sumber Puisi : http://jokopinurbo.blogspot.co.id/search/label/Puisi%202007

Review :

          Sang sastrawan joko pinurbo berusahar meceritakan sosok seorang pejuang malam dan seorang penjelajah malam. Dalam puisinya iya menceritakan, seseorang yang sedang kelaparan dimalam hari berusaha mencari makan. Dan ia berhenti di anggringan pinggir jalan, melihat sang penjual sedang tertidur pulas, iya mengambil makanan sendiri dan beberapa rokok sendiri serta menghitung jumlah makanan yang ia makan. dia pikir yasudah tidak mau menggangu sang penjual yang sedang tidur lalu kembaliannya ia tinggalkan. sang penjual pun terbangun dan meminta seorang pembeli untuk naik digerobaknya dan diatarkan pulang olehnya.

         Sang sastrawan mencoba mengajak pembaca untuk menghayati makna puisi diatas, ia menampilkan kata-kata dalam puisinya seperti dongeng yang menghanyutkan malam, mencoba mengajak pembaca ikut dalam alur cerita yang dimaksud. kata-kata yang digunakan tidak terlalu berat bagi para pemula untuk menghayati puisinya. Dia mencoba menggambarkan sosok pejuang malam yang tak pantang lelah dan sosok petualang malam yang kelaparan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar