Nama: Alma Eka Ganda Wiguna
NIM : 13321109
Tugas: Review Puisi "Celana, 1" Karya Joko Pinurbo (1996)
Celana, 1
Ia
ingin membeli celana baru
buat pergi ke pesta
supaya tampak lebih tampan
dan meyakinkan.
Ia telah mencoba seratus model celana
di berbagai toko busana
namun tak menemukan satu pun
yang cocok untuknya.
Bahkan di depan pramuniaga
yang merubung dan membujuk-bujuknya
ia malah mencopot celananya sendiri
dan mencampakkannya.
“Kalian tidak tahu ya
aku sedang mencari celana
yang paling pas dan pantas
buat nampang di kuburan.”
Lalu ia ngacir
tanpa celana
dan berkelana
mencari kubur ibunya
hanya untuk menanyakan:
“Ibu, kausimpan di mana celana lucu
yang kupakai waktu bayi dulu?”
(1996)
buat pergi ke pesta
supaya tampak lebih tampan
dan meyakinkan.
Ia telah mencoba seratus model celana
di berbagai toko busana
namun tak menemukan satu pun
yang cocok untuknya.
Bahkan di depan pramuniaga
yang merubung dan membujuk-bujuknya
ia malah mencopot celananya sendiri
dan mencampakkannya.
“Kalian tidak tahu ya
aku sedang mencari celana
yang paling pas dan pantas
buat nampang di kuburan.”
Lalu ia ngacir
tanpa celana
dan berkelana
mencari kubur ibunya
hanya untuk menanyakan:
“Ibu, kausimpan di mana celana lucu
yang kupakai waktu bayi dulu?”
(1996)
Sumber: http://jokopinurbo.blogspot.co.id/search/label/Puisi%201996. Akses 26 Maret 2016
Review:
Dalam puisi Celana, 1 diatas penulis menggunakan bahasa
sehari-hari sehingga sangat mudah dimengerti. Joko Pinurbo berbeda seperti
sastrawan puisi pada umumnya yang menggunakan bahasa puitis yang terkadang
sangat sulit dimengerti oleh pembaca dan perlu pemahaman khusus untuk dapat
memahami puisi dengan bahsa-bahasa puitis, namun Joko Pinurbo mengemas
puisi-puisinya dengan bahasa keseharian kita sehingga kita dapat dengan mudah
memahami gaya penulisannya. Tetapi Joko Pinurbo pandai mengemas makna menjadi
sebuah arti yang tersembunyi sehingga setiap tulisannya menggambarkan suatu
makna yang tentunya dapat di analisis.
Dari puisi Celana 1 diatas
dapat kita maknai sekilas bahwa ia ingin memiliki celana baru yang ingin ia
pakai untuk pergi ke pesta supaya lebih tampan dan meyakinkan, ia sudah mencoba
berbagai celana baru di toko tersebut namun tidak ada yang cocok, ia sempat
berkata bahwa celananya akan ia pakai untuk nampang di kuburan, alhasil dia
tidak jadi menggunakan celananya dan iapun pergi ke makam ibunya untuk
menanyakan celananya yang pernah ia pakai waktu bayi.
Sebenarnya terdapat
pemaknaan yang cukup jelas dimana maksud Celana oleh penulis adalah kesucian,
saya baru memahami ketika terdapat penggalan bait yang menunjukan kata kuburan,
sehingga celana yang tadi penulis maksud adalah kesucian, dimana penulis maksud
adalah dia takut mati dan mencari kesucian yang dimaksudkan tidak ada kesucian
yang benar-benar suci ia dapatkan, selanjutnya ia menanyakan ke ibunya dimana
celana ia waktu bayi maksudnya adalah tidak ada kesucian seperti bayi yang akan
dia dapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar